Saya Ingin Nikah Muda!
Hampir setiap hari, ada saja yang bertanya kepada saya, "Kenapa kok cepat-cepat ingin menikah?" "Masih sekolah kok sudah ingin menikah?" "Apa enaknya nikah muda?" Dan setiap kali itu juga, saya harus menjawabnya dengan jawaban yang sama. Apa saya harus mengganti tangan dan mulut saya dengan remot DVD ya, biar setiap kali ada pertanyaan yang sama, saya tinggal tekan tombol "Replay". Hehehe.
Hmm... Tak usah ba bi bu lagi. Saya kasih tau alasan saya, kenapa saya ingin menikah muda?!
Ini dia!
Terojing... Terojing... Terojing... Tererojing...
Jreng... Jreng... Jreng... Jreng...
Alasan pertama.
Dalam riwayat Abdulloh bin Mas'ud, Rasululloh Shollalllohu Alaihi Wasallam pernah bersabda :
"Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu serta berkeinginan untuk menikah, maka hendaklah ia menikah. Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Dan barangsiapa tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu dapat menjadi tameng baginya (melemahkan syahwat)."
(Muttafaq 'alaih)
Look at that! Apakah Rasullulloh menyeru kepada pria dewasa (Ar-Rojulun) untuk menikah? Apakah Rasulloh menyeru kepada wanita dewasa (Al-Mar'ah) untuk menikah? Dan apakah Rasulluloh pernah menyerukan kepada kita, "Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian jatuh cinta kepada lawan jenis, maka hendaklah ia pacaran", pernahkah?!
Bukan! Rasullulloh menyeru kepada anak-anak muda (Asy-Syabaab), kepada saya, kepada Anda sekalian yang masih muda. Rasululloh memerintahkan kepada kita, jika memang kita sudah mampu (Al-Baa'ah), maka wajib bagi kita untuk menikah. Ada yang mengartikan Al-Baa'ah itu mampu untuk menikah, ada juga yang mengartikan mampu untuk berjima', dan ada juga yang mengartikan mampu untuk memberi nafkah. Padahal, Al-Baa'ah bisa diartikan ketiga-tiganya. Ya mampu untuk menikah, mampu untuk berjima', dan mampu untuk memberi nafkah.
Dari hadits itulah, saya tergugah untuk menikah muda. Saya merasa saya termasuk para pemuda yang diperintahkan oleh Rasululloh untuk nikah muda. Usia saya termasuk muda, finansial saya juga sudah tergolong mampu. So, apalagi alasan saya untuk menjauhi perintah Rasululloh?
Alasan Kedua
Sungguh miris hati saya, ketika mengetahui nikah muda itu di-ilegalkan oleh penguasa tirani ini. Nikah muda dianggap tabu, sedangkan pacaran dianggap hal lumrah.
Ketika anak-anak sebaya saya, saya tanya, "Kenapa tak ingin nikah muda?" Apa jawabannya? "Nikah muda itu gak enak. Gak bisa bebas. Gak bisa have fun. Gak bisa menikmati masa muda."
Saya katakan kepadanya, "Ummul Mukminin Aisyah menikah usia 6 tahun, dan mulai berjima' sejak usia 9 tahun. Tapi kehidupannya selalu bahagia. Bahkan beliau termasuk sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits." Apa jawabannya? "Jaman dulu beda sama jaman sekarang."
Oke. Untuk saat ini, saya belum bisa menunjukkan apa enaknya nikah muda. Karena saya sendiri belum membuktikannya. Dan itulah salah satu alasan saya untuk nikah muda. Karena saya ingin mematahkan semua argumen negatif tentang nikah muda. Saya ingin menunjukkan kepada semuanya. Bahwa apa yang diperintahkan oleh Rasululloh itu ada hikmahnya. Jika memang benar nikah muda itu tidak enak, tentu Rasululloh takkan memerintahkan para pemuda untuk nikah muda. Sama halnya Rasululloh tak mungkin memerintahkan kita untuk menjilat kotoran sapi!
Alasan Ketiga
"Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui."
(QS. al-Nuur: 32)
Nah lho, giliran Alloh nih yang berfirman. Di sini jelas Alloh memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk menikah. Tak peduli dia kaya atau dia sangat kaya. Berarti si miskin gak wajib menikah nih? Ya termasuk si miskinlah. Bahkan Alloh menjanjikan kepada hamba-hamba-Nya (terutama si miskin), Alloh berjanji akan memampukan mereka dengan karunia-Nya.
Kok masih ada yang kelaparan bahkan mengemis? Padahal mereka sudah menikah? Mana janji Alloh itu?
Hei bung, di dunia ini tidak ada yang gratis. Toilet saja harus bayar.
Semuanya tidak ada yang instan. Mie instan saja yang katanya "instan", nyatanya tetap harus dimasak dulu, dicampur bumbu-bumbunya, dsb (dan saya bingung). Tapi tak ada toh yang datang ke pabrik mie, protes karena merasa dibohongi?
Begitu pula janji Alloh. Alloh baru akan memenuhi janjinya setelah hamba-Nya berusaha. Kalo tinggal nikah saja langsung kaya, dijamin deh semua orang, bahkan anak SD pun akan nikah juga.
Banyak tuh yang menikah, terus bekerja, berdo'a setiap selesai sholat. Selesai sholat jum'ah langsung masukin duit bergambar Bung Karno sama Bung Hatta ke kotak amal. tapi tetap saja hidupnya susah. Kurang apa coba?
Iya, ada yang kurang. Kurang sabar, kurang tawakkal dan kurang bersyukur. Nah lho, mau ngeles apa lagi? Hehehe.
Pernah saya sharing dengan sahabat spesial saya tentang Janji Alloh bagi hamba-Nya yang menikah. Dia bilang gini :
"Janji Allah itu pasti. Bukan hanya mencukupkan, tapi Allah juga akan
mengayakan orang yang menikah untuk mendapat ridho Allah dan untuk
menggenapkan separuh Dien-nya. So, Tak perlu khawatir lagi soal nafkah. Karena nanti suami akan dibantu oleh istri. Bukankah 2 orang lebih baik daripada 1 orang?"
Asal Anda tahu saja, sahabat spesial saya ini seorang wanita. Nah lho? Seorang wanita saja bisa yakin dengan janji Alloh. Masak Anda, seorang pemuda, calon suami - calon ayah yang akan menafkahi tidak yakin akan janji Alloh? Idiiih... Malu, ciiin...
Saya bukan hanya seorang pemuda bakar kapal. Namun saya juga seorang pemuda dengan dengan berjuta impian. Dan terinspirasi dari kata-kata sahabat spesial saya ini, dan terinspirasi dari buku Ippho Santosa - 7 Kejaiaban Rezeki - saya ingin ditemani oleh sepasang bidadari dan bersama-sama mewujudkan semua impian kami. Bukankah jika dihadapi bersama-sama akan jauh lebih mudah. Right?!
Sebenarnya masih ada banyak alasan lain yang ingin saya tunjukkan, kenapa saya ingin nikah muda. Tapi saya rasa, artikel ini saya terlalu kepanjangan dan takutnya Anda jadi mblenger membacanya. Hehehe.
Cukup sekian ulasan dan alasan saya ingin nikah muda. Dan saya mohon dengan teramat sangat, untuk tak menanyakan ataupun menyuruh saya untuk mempertimbangkan kembali niat saya untuk nikah muda. Dan semoga catatan saya yang sedikit ini bisa membuat Anda sekalian yang belum menikah untuk segera menikah. Sedikitnya saja sudah bikin mata capek begini, apalagi yang banyak? Hehehe...
~Muhammad Azam, PhG, BK~
uyeehh.. aku juga pengen.... nikah kan penuh pahala... wah kayak e ce nikah mempermudah kita masuk surga heheheh.
BalasHapus