Perintah Berhijab


Banyak yang mengakui, jumlah wanita di dunia 4 kali lebih banyak daripada jumlah pria. Dan sudah menjadi rahasia umum, mayoritas wanita "muslimah" tak berhijab dengan syar'i. Bisa jadi, inilah salah satu alasan Nabi Muhammad bersabda,
"...Dan saya melihat ke dalam neraka, saya lihat mayoritas isinya adalah para wanita"
(S.R. Bukhari No. 1441)

 "Pakaian itu gak penting. Yang penting itu hatinya..."
Jika pakaian itu gak penting, lantas, untuk apa Alloh menyuruh para Nabi-Nya agar menghijabi istri-istrinya, putri-putrinya dan seluruh wanita mukmin? Dan unntuk apa Rasululloh menyuruh ummatnya agar berhijab?
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenali, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” 
(Q.S. Al-Ahzaab: 59)

"Perintah berhijab itu hanya untuk orang Arab saja karena di sana nafsu mereka gedhe-gedhe..."
Jika perintah berhijab itu hanya untuk orang Arab, bukankah itu artinya Al-Quran dan As-Sunnah juga hanya untuk orang Arab? Dan bukankah itu artinya Agama Islam juga hanya untuk orang Arab?!
Dan jika memang Islam hanya untuk orang Arab, lantas, buat apa para mubaligh jaman dahulu jauh-jauh merantau dari timur tengah ke Indonesia, hanya untuk menyebarkan Agama Islam?

Jika memang Islam hanya untuk orang Arab, lantas, buat apa nenek moyang kita masuk Islam? Buat apa kakek-nenek kita masuk Islam? Buat apa ayah dan ibu kita masuk Islam? Buat apa kita masuk Islam? Tidakkah Anda berfikir?!

Oke, anggap saja Islam hanya untuk orang Arab saja, dengan alasan Islam lahir dari Arab. Sama artinya Ajaran Kristen & Yahudi hanya tuk orang Palestina saja. bukankah Kristen dan Yahudi juga lahir dari Palestina? Sama artinya Ajaran Hindu & Budha hanya berlaku tuk orang India saja. Bukankah Hindu dan Budha lahir dari India? Sama artinya Ajaran Kong Hu Cu hanya berlaku tuk orang Tiongkok saja. Bukankah Kong Hu Cu lahir dari Tiongkok? Lantas, ajaran apa yang bisa kita yakini sebagai orang Indonesia? Ya, hanyalah animisme dan dinamisme semata! 

Tidak, sama sekali tidak!

Bagi orang Tiongkok (jaman dahulu), ajaran Kong Hu Cu untuk semua manusia. Untuk itulah mereka merantau hingga ke Indonesia untuk berdakwah.

Bagi orang India (jaman dahulu), ajaran Hindu & Budha untuk semua manusia.
Untuk itulah mereka merantau hingga ke Indonesia untuk berdakwah.

Bagi orang Palestina (jaman dahulu), ajaran Kristen & Yahudi untuk semua manusia. Untuk itulah mereka merantau hingga ke Indonesia untuk berdakwah.

Begitu pula dengan orang Arab (jaman dahulu), ajaran Islam juga untuk semua manusia. Untuk itulah mereka merantau hingga ke Indonesia untuk berdakwah!

"Tak ada paksaan dalam Islam"
Itu pernyataan yang sama sekali tak tepat! Yang benar, "tak ada paksaan untuk masuk Islam". Dalam Agama Islam, Tak boleh memaksa orang non-muslim untuk masuk Islam.
Rasululloh juga tak memaksa orang2 Quraisy untuk masuk Islam.

Namun, tatkala kita sudah menyatakan dengan sepenuh hati,
"Saya bersaksi tiada Ilah yang patut disembah selain Alloh. Dan saya bersaksi Muhammad adalah pesuruh Alloh"
Maka saat itu juga, kita melakukan perjanjian dengan Alloh. Perjanjian yang tak bisa diganggu gugat dan bersifat paksaan. Yakni patuh dan tunduk terhadap Syari'at Islam. Melaksanakan segala kewajiban yang telah dibebankan ke pundak kita, dan meninggalkan segala larangan yg telah Alloh haramkan kepada kita.

Dan dengan perjanjian yang telah kita tandatangani dengan kalimatul Tauhid, ada konsekuensi berat yang mesti kita terima sepenuh hati. Jika kita patuh dan tunduk kepada Alloh, balasannya ialah surga. Namun jika kita membangkang kepada-Nya, balasannya ialah neraka!

Tanpa kita sadari, baik kewajiban mau pun larangan yg Alloh berikan kpd kita, keduanya memiliki sifat paksaan. Alloh mewajibkan sholat fardhu. Jika tak dikerjakan akan mendapatkan dosa. Jika terus melanggar akan masuk neraka. Bukankah itu sifatnya paksaan? Kitanya saja yang tak merasa terpaksa melaksanakannya. (Mungkin?!)
Alloh mengharamkan daging babi untuk dimakan, jika tetap kita makan juga akan mendapatkan dosa. Jika terus saja kita makan, kita akan masuk neraka. Bukankah itu sifatnya paksaan? Kitanya saja yg tak terpaksa untuk menghindari dari makan babi. Bagi kita, toh ayam, sapi dan kambing juga gak kalah enak. (Mungkin?!)

Alloh mewajibkan kepada wanita untuk berhijab syar'i. Tapi kenapa hanya perintah ini saja yang bagi sebagian kaum hawa, merupakan sebuah paksaan? Bahkan sampai ada yang menyebut, bahwa perintah berhijab merupakan bentuk Diskriminatif Wanita! LEBAAAY!!!

"Saya hanya ingin jadi diri sendiri"
KTP? Islam.
Sholat fardhu? Rajin.
Puasa Romadhon? Rajin meski bolong2 (karena ada liburnya).
Naik Haji? Masih rencana / Sudah dilaksanakan.
Berarti, Anda seorang muslimah kan? Benar.
Berarti, Islam adalah jalan hidup Anda kan? Benar.

Nah, jika Anda mengaku seorang muslimah, maka sudah jadi fitrah bagi setiap muslimah, untuk melaksanakan segala perintah Alloh dan menjauhi larangan-Nya. Tak terkecuali perintah berhijab.

So, sudah fitrahnya bagi seorang muslimah untuk berhijab. Dengan berhijab sama artinya dengan menjadi diri sendiri, yakni diri sebagai seorang muslimah.

Sedangkan dengan tak berhijab bukanlah menjadi diri sendiri, melainkan menjadi orang lain. Dan setahu saya, Yang secara fitrah tak berhijab hanyalah :
- Wanita non-muslim (mungkin?!)
- Kaum pria
- Monyet dan bangsa hewan yang lainnya
So, jika Anda tak berhijab, sama artinya Anda copy paste dengan, wanita non-muslim (mungkin?!), kaum pria, atau bahkan Anda meniru fitrah si monyet dkk (dan kewan-kewan)?!

"Ngapain sih ngurusi saya? Urus tuh diri sendiri dan keluarga! Bukankah kalo ceramahi orang, sedangkan dia sendiri tak melaksanakannya, sama aja dia berdosa?"

Untuk pertanyaan pertama

Jika setiap orang hanya boleh mengurusi diri sendiri dan keluarga, buat apa ustadz-ustadz berceramah? Buat apa ulama2 menyampaikan ilmunya?
Bahkan buat apa Rasululloh menyebarkan Agama Islam?

Jika memang orang hanya boleh mengurusi diri sendiri dan keluarga, saya yakin, yang masuk Islam dari jaman Rasululloh sampai hari kiamat kelak, hanyalah keluarga Nabi Muhammad saja :
- Yakni Rasululloh sendiri,
- Istri beliau yakni Khadijah,
- 2 paman beliau yakni Abbas dan Hamzah bin Abdul Muththolib,
- Beberapa putra-putri beliau,
- 2 sepupu beliau yakni Ali dan Ja'far bin Abu Thalib,
- Dan kedua cucu beliau yakni Hasan dan Husein bin Ali.

Nyatanya apa? Saat ini umat muslim sudah mencapai 1 milyar orang! Dan itu karena apa? Karena orang2 yang berilmu peduli dengan orang lain, yakni dengan membagikan ilmu yang mereka dapatkan kepada banyak orang.

Dan tahukah Anda? Sesungguhnya ada beban tersendiri bagi orang yang paham Agama. Yakni dilarang keras untuk menyimpan kebenaran, hanya untuk dirinya sendiri. Perintahnya jelas, "Sampaikan dariKu walau 1 ayat!"

Untuk pertanyaan kedua

Alhamdulillah... Di rumah saya hanya ada 2 wanita saja, yakni ibu dan istri saya. Dan alhamdulillah... Keduanya berhijab dengan baik. Bahkan kepada istri, saya tekankan, untuk tak menampakkan auratnya kepada adik kandung saya. Meski pun hanya rambut atau kaki saja.
Seperti yang diketahui, Dalam Surah An-Nur ayat 31 sama sekali tak disebutkan,
"Wanita boleh memperlihatkan auratnya kepada saudara ipar”

So, keluarga sudah. Tinggal orang lain yang belum.

Bagaimana dengan diri saya sendiri? Lhawong saya seorang pria, mengapa saya mesti berhijab? Ngaco ah!



Kumpulan status dari:
Muhammad Azam, PhG, BK


0 komentar:

Copyright © 2012 Pemuda Bakar Kapal.