Kenapa Gak Buka Bisnis?
Akhir pekan yang lalu, saya pernah menanyakan para Likers fanspage Azku Distro Muslim, "Apa yang menghalangi Anda untuk buka usaha?" Saya yakin, Anda pasti tahu, alasan apa yang mereka berikan? Ya, yaitu modal!
Modal, modal dan modal. Sekitar 67% dari mereka menyebutkan kata modal sebagai alasan mereka. Seakan-akan tak sedikit pun yang dimiliki untuk dijadikan sebagai modal.
Apakah Anda sama seperti mereka? Jika ya, tutup mata Anda sejenak! Bayangkan saja, saat ini Anda bertemu dengan Alloh (bukan mati maksudnya!). Dengan lantang Alloh berfirman kepada Anda,
"Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?"
Di saat Lena Maria tak memiliki kedua tangan, Alloh memberikan Anda sepasang tangan yang sempurna dan kuat. Apakah sepasang tangan itu masih kurang?!
Di saat Nick Vojecic tak memiliki kedua kaki, Alloh memberikan Anda sepasang kaki yang sempurna dan kokoh. Apakah sepasang kaki itu masih kurang?!
Di saat Habibie Afsyah memiliki tubuh yang lumpuh, Alloh memberikan Anda sebuah tubuh yang sempurna dan sehat. Apakah tubuh itu masih kurang?!
Dan di saat sebagian orang memiliki kelainan pada otaknya, Alloh memberikan Anda otak yang masih lengkap kanan-kirinya. Apakah otak itu masih kurang?!
Anda memiliki sepasang tangan, yang bisa Anda gunakan untuk membuat banyak iklan, baik di komputer, handphone, dan sebagainya.
Anda memiliki sepasang kaki, yang bisa Anda gunakan untuk berjalan, baik untuk mencari konsumen, mau pun mencari peluang bisnis yang ada.
Anda memiliki otak yang masih waras, yang kanan bisa Anda gunakan untuk mencari ide bisnis. Yang kiri? Nanti saja jika sudah bisnisnya sudah jalan, baru gunakan yang kiri untuk management.
Saya sama seperti Anda, sama-sama memiliki dana yang terbatas. Hanya saja, saya masih memiliki otak kanan yang bisa saya andalkan. Tak punya uang? Pakai uang orang lain (pinjam atau cari investor) atau pakai sistem dropshiping. Tak punya produk? Pakai produk orang lain.
"Skill saya kurang mumpuni". Hmm... Sekedar memberitahu saja, saya membuka beberapa bisnis. Namun, dari sekian banyak bisnis yang saya jalani, sedikit sekali yang mampu saya kuasai ilmunya.
Saya punya bisnis clothingan bernama Azku Distro Muslim, tapi tak bisa menjahit!
Saya punya bisnis Grosir Meja Lipat, tapi tak bisa membuat meja!
Saya punya bisnis bordir komputer, tapi tak bisa bordir!
Saya punya bisnis Madu Murni An-Nahl 69, tapi tak bisa ternak lebah!
Saya punya bisnis Pelatihan Internet Marketing, tapi belum bisa menjadi seorang Trainer!
Saya sama seperti Anda, sama-sama memiliki skill yang pas-pasan. Hanya saja, saya tak menjadikannya sebagai alasan untuk menghindari dari peluang untuk bisa meraih hidup yang lebih baik. Tak punya skill? Pakai skill (baca: jasa) orang lain.
"Saya tak berpengalaman jadi sales atau berjualan". Hmm... Anda tahu seorang bayi yang mulai tumbuh? Apakah dia punya pengalaman pernah berjalan sebelumnya? Of course not! Tak ada bayi yang lahir langsung bisa jalan. Dia harus belajar terlebih dahulu. Apakah bayi diajari oleh ibunya ilmu teori tentang berjalan? Of course not! Yang dipelajari oleh bayi adalah praktek, bukan teori. Diawali dengan belajar merangkak, kemudian belajar berdiri dengan berpegangan, dan akhirnya mampu berjalan dengan tegak. Tentu saja tak serta-merta sekali belajar langsung bisa, melainkan butuh proses, ketekunan dan kesabaran. Mana ada bayi sehari dua hari belajar dan belum bisa, pasang status di facebook, "Duuuh... Setiap hari sudah coba berdiri, tapi kok gak bisa-bisa juga? Jadi galau nih!!!"? Ngaco, ah!
Sama halnya dengan pengalaman berdagang. Anda takkan bisa menguasainya sebelum mencobanya. Tentu tak bisa hanya sekali dua kali saja, Anda terus mencobanya berulang kali hingga berhasil. Ingat! Tak ada sukses yang instan. Mie instan aja juga gak instan-instan amat, harus direbus dan diracik dahulu baru bisa dimakan, hehehe.
So, tak ada alasan untuk gak buka bisnis. Dan tahu kah Anda,
Gak ngefans dengan ketiga-tiganya?
Oke... Anda seorang muslim, kan? Pasti ngefans dengan Nabi Muhammad, kan?
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Alloh dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Alloh"
(Q.S. Al-Ahzab:21)
Rasululloh memberikan teladan bagi kita. Di usia muda beliau sudah menjadi seorang pebisnis internasional (meliputi jazirah Arab). Bagaimana dengan Anda? Sudah kah Anda mengikuti keteladanan Nabi Muhammad? :-)
Muhammad Azam, PhG, BK
Saya punya bisnis clothingan bernama Azku Distro Muslim, tapi tak bisa menjahit!
Saya punya bisnis Grosir Meja Lipat, tapi tak bisa membuat meja!
Saya punya bisnis bordir komputer, tapi tak bisa bordir!
Saya punya bisnis Madu Murni An-Nahl 69, tapi tak bisa ternak lebah!
Saya punya bisnis Pelatihan Internet Marketing, tapi belum bisa menjadi seorang Trainer!
Saya sama seperti Anda, sama-sama memiliki skill yang pas-pasan. Hanya saja, saya tak menjadikannya sebagai alasan untuk menghindari dari peluang untuk bisa meraih hidup yang lebih baik. Tak punya skill? Pakai skill (baca: jasa) orang lain.
"Saya tak berpengalaman jadi sales atau berjualan". Hmm... Anda tahu seorang bayi yang mulai tumbuh? Apakah dia punya pengalaman pernah berjalan sebelumnya? Of course not! Tak ada bayi yang lahir langsung bisa jalan. Dia harus belajar terlebih dahulu. Apakah bayi diajari oleh ibunya ilmu teori tentang berjalan? Of course not! Yang dipelajari oleh bayi adalah praktek, bukan teori. Diawali dengan belajar merangkak, kemudian belajar berdiri dengan berpegangan, dan akhirnya mampu berjalan dengan tegak. Tentu saja tak serta-merta sekali belajar langsung bisa, melainkan butuh proses, ketekunan dan kesabaran. Mana ada bayi sehari dua hari belajar dan belum bisa, pasang status di facebook, "Duuuh... Setiap hari sudah coba berdiri, tapi kok gak bisa-bisa juga? Jadi galau nih!!!"? Ngaco, ah!
Sama halnya dengan pengalaman berdagang. Anda takkan bisa menguasainya sebelum mencobanya. Tentu tak bisa hanya sekali dua kali saja, Anda terus mencobanya berulang kali hingga berhasil. Ingat! Tak ada sukses yang instan. Mie instan aja juga gak instan-instan amat, harus direbus dan diracik dahulu baru bisa dimakan, hehehe.
So, tak ada alasan untuk gak buka bisnis. Dan tahu kah Anda,
- Nabi Muhammad adalah seorang pebisnis?
- Ustman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf (2 dari 10 sahabat Nabi yang dijamin masuk surga) seorang pebisnis?
- Mayoritas Mubaligh yang menyebarkan Islam di Indonesia adalah pebisnis?
- Pendiri 3 organisasi Islam terbesar (NU, Muhammadiyah dan Persis) adalah pebisnis?
Gak ngefans dengan ketiga-tiganya?
Oke... Anda seorang muslim, kan? Pasti ngefans dengan Nabi Muhammad, kan?
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Alloh dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Alloh"
(Q.S. Al-Ahzab:21)
Rasululloh memberikan teladan bagi kita. Di usia muda beliau sudah menjadi seorang pebisnis internasional (meliputi jazirah Arab). Bagaimana dengan Anda? Sudah kah Anda mengikuti keteladanan Nabi Muhammad? :-)
Muhammad Azam, PhG, BK
0 komentar: