Cinta Pertama

The 1st Single of M.A.K.S
Intro :

*) Aku merasa telah jatuh cinta
    Pada pandangan pertama
    Rasanya seakan-akan ku terbang
    Jauh di langit tinggi

    Wajah cantik dan  senyum yang manis itu
    Bagai bidadari di surga
    Membuat hatiku merasa
    Semakin berbunga-bunga




Bridge1 : Seandainya ku bisa ungkapkan
               Kepada dirimu, duhai bidadariku
               Sebuah lagu dariku, dan berharap dirimu
               Jatuh hati padaku

Reff : Aku mencintaimu, duhai bidadariku
         Tak akan ku biarkan
         Engkau menjadi,
         Kekasih selain diriku

         Dan ku harap, engkau mau membuka
         Pintu hatimu
         Dan menerimaku, sebagai kekasihmu
         Duhai bidadariku

Introlude :

**) Aku pun selalu berusaha
      Untuk bisa mendapatkanmu
      Nyatanya, engkau selalu
      Menjauhiku

Bridge2 : Seandainya ku bisa dekat
               Dengan dirimu, duhai bidadariku
               Ku ungkapkan satu kalimat, dan berharap dirimu
               Menerima cintaku

Back to Reff :

Introlude :

Back to Reff :

Coda :



Footnote :

Sabtu, 27 Maret 2004. Saat itu aku pulang dari latihan pramuka bersama dengan sahabat saya, Mustaqim, kemudian Ilul, Iput, Amrina, Ulya, dan Nadhirotul Mabrurah (Nana). sesampainya di depan rumah Iput, Ilul dan Iput pamit pulang duluan. Jami pun melanjutkan perjalanan.

Sesampainya di depan rumah Amrina dan Ulya, mereka berdua pun pamit pulang juga. Tinggallah aku, Mustaqim dan Nana.

Sesampainya di jembatan Surodinawan, Ibu Mustaqim datang menjemput Mustaqim. Awalnya beliau menawarkanku tumpangan, tapi saya menolak. Tinggallah aku dan Nana jalan berdua.

Sesampainya di dekat perempatan R.A. Basuni, ku lihat ikat sepatuku lepas. Aku pun berhenti dan membetulkan ikat tali sepatuku ini. 

Dan ketika ku melihat lampu rambu lintas, ku lihat lampu hijau penyeberangan menyala. Namun Nana tetap diam untuk menungguku. Aku pun menyuruhnya untuk segera melewatinya. Tetapi dia menolak. Aku pun membentaknya, dan akhirnya dia pun menyeberangi jalan tersebut.

Setelah selesai mengikat tali sepatuku, ku lihat lampu hijau masih menyala. Dengan bergegas aku pun menyeberanginya. Dan aku pun menyusul Nana.

Sepanjang perjalanan, Nana bercerita tentang kisah hidupnya. Tak banyak yang ku ingat karena aku sedikit cuek terhadapnya. Satu-satunya penjelasan yang ku ingat adalah bahwa dia pernah sekolah di TK Pertiwi.

Setelah tiba di depan gang rumahnya, kami pun berpisah. Saat aku melangkah menjauh, aku sempatkan diri untuk menoleh ke belakang. Dan ternyata dia menoleh juga kepadaku. Dia tersenyum kepadaku, aku pun turut tersenyum.

Sejak itulah aku pun suka kepadanya. Dan lagu pertamaku ini terinspirasi darinya. Dari senyum manis seorang Nadhirotul Mabrurah binti Bahrul Ulum. Karena usia saya saat itu masih tergolong bocak, harap dimaklumi jika kata-kata sya'irnya kurang sedap.

0 komentar:

Copyright © 2012 Pemuda Bakar Kapal.