Dunia Bisnis = Game Final Fantasy

Bagi para gamers mania, tentu game Final Fantasy tak asing lagi. Sekilas tentang game Final Fantasy. Final Fantasy adalah seri permainan RPG(Role Playing Game) konsol dan komputer yang diproduksi oleh Square Enix (sebelumnya bernama Square Co., Ltd.).

Di dalam dunia game Final Fantasi, sebagai pemain yang menggerakkan 4 tokoh, kita diminta untuk mengikuti alur cerita dari game tersebut . Tentu kita tak perlu berfikir panjang untuk memainkannya karena kita siap untuk menghadapi segala resiko yang ada.

Ketika kita berada di awal game, Life Point (LP) kita hanyalah sedikit. Dengan LP yang masih sedikit, kita dipaksa untuk terus mengikuti alur dari game tersebut.

0 komentar:

Iqra


“Iqra” (Bacalah), itulah perintah pertama yang Alloh berikan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Rasululloh Shollallohu Alaihi Wasallam. Bukan “Sholatlah”, bukan “Berpuasalah”, bukan pula “Berzakatlah”, melainkan “Bacalah”. Tentu sebagai seorang muslim kita mengetahui bahwa Nabi Muhammad Rasululoh Shollallohu Alaihi Wasallam mertpakan seorang manusia yang Ummi (tidak bisa membaca matpun menulis), dan tentu saja Alloh juga lebih mengetahui akan hal itu. Namun hal itu tak merubah kehendak Alloh untuk tetap memerintahkan nya untuk membaca.

Sebagai seorang manusia yang memiliki akal dan pikiran, sudah sepatutnya kita untuk mengetahui, memahami serta merenungi arti dari perintah Alloh tersebut. Perintah untuk membaca, itu artinya Alloh juga memerintahkan kita untuk menuntut ilmu seperti halnya pepatah mengatakan “Membaca adalah jendela pengetahuan”. Dengan membaca kita bisa mendapatkan banyak sekali informasi serta ilmu pengetahuan yang ada di dunia ini.

0 komentar:

Pemuda 'Bakar Kapal' (Part 2)

Pada kisah sebelumnya, saya menceritakan tentang perjuangan seorang pemuda bernama Sholih yang menghadapi gejolak di pesantrennya. Kini saya akan ceritakan tentang Sholih yang mulai memiliki pola pikir seorang Entrepreneur  dengan usianya yang belum genap 14 tahun. Oke, Cekidot!

Bermula dari mengikuti acara Islamic Book Fair di Aula Skodam Kota Baru, Malang, Sholih mengikuti acara ‘Bedah Buku’ (tentu saja tak ada buku yang masuk ke ruang operasi di acara ini) yang membahas tentang Buku ‘Guru Goblok Ketemu Murid Goblok’ karya Imam Supriyono dengan narasumbernya yakni penulis buku itu sendiri, Imam Supriyono. Acara inilah yang telah membuat Sholih memutar haluan pola pikirnya dan membuatnya berimpian menjadi seorang Entrepreneur sekaligus Investor yang sukses. Dia mendapatkan pelajaran yang begitu berharga dari acara ini. Bahwasanya setiap orang harus memikirkan tujuan mereka meraih pendidikan setinggi-tingginya. Dia harus memikirkan apa manfaat yang dia dapat jika dia tekun bergulat dengan pendidikannya. Misalnya saja, sebelum masuk TK, dia belum bisa menulis dan membaca. Maka dari TK dia bisa bisa menulis dan membaca. Sebelum masuk sekolah dasar, dia belum bisa berhitung, maka dari sekolah dasar dia bisa berhitung. Dan begitulah seterusnya. Dan setiap orang dikatakan telah gagal dengan pendidikannya jika dia tak mampu tuk mengambil manfaat dari pendidikan tersebut. Maka sungguh dia akan merasa sangat rugi jika dia menghabiskan uangnya untuk pendidikan jika dia tak bisa mengambil manfaat dari pendidikannya tersebut.

3 tahun dia lalui di pesantren. Dan dia memutuskan untuk keluar dari pesantrennya. Namun sebelum dia keluar, dia sempat mendapatkan masukan-masukan tentang pentingnya menjadi pengusaha daripada lama-lama menjadi mahasiswa dari ustadz Fatahillah, seorang ustadz di pesantrennya sekaligus Kepala Sekolah Mts 1 PERSIS Bangil, Pasuruan. Maka langkahnya untuk keluar dari pesantrennya semakin mantap.

Memasuki tahun ajaran baru 2010-2011, beserta bapaknya Sholih sempat mendaftar di SMK Raden Patah, SMK Taman Siswa dan SMK 1 Kota Mojokerto. Namun pada akhirnya dia memilih untuk menjadi siswa di MAN 1 Mojokerto. Dengan bermodalkan Danem 29 lebih dan mengikuti jalur tes, Sholih berhasil menjadi salah satu dari 33 siswa terpilih untuk menghkuti belajar-mengajar di kelas unggulan di MAN 1 Mojokerto.


0 komentar:

Pemuda 'Bakar Kapal' (Part 1)

Sebelumnya, izinkan saya untuk memperkenalkan diri. Nama saya Muhammad Azam. Tinggal di Kota Mojokerto. Oke, cukup perkenalannya. Di sini saya akan menceritakan seorang pemuda yang nekat ‘bakar kapal’. Penasaran dengan pemuda tersebut? Oke, Cekidot!

Sebut saja dia Sholih. Kisah ini bermula dari dia yang masuk ke sebuah pesantren ternama di Pasuruan yang bernama Pesantren Persatuan Islam (PERSIS) 1 Bangil, Pasuruan.

Selama Masa Orientasi Siswa (MOS), hanya sekali dia menjuarai lomba, yakni lomba berceramah, ya kalau di ANTV ada istilah PILDACIL.  Lomba futsal, dia tidak dimainkan. Lomba menyanyi dan menari, dia pun hanya bisa loncat-loncat.

Pada awalnya, dia merasa optimis bahwa dirinya mampu beradaptasi di pesantren tersebut. Ternyata dugaannya salah!

2 komentar:

Selamat Tidur

The 17th Single of M.A.K.S

Intro :

*)
Oh kasih lihatlah pada malam yang kelam
Pertanda bahwa siang telah berganti malam
Dan kini saatnya dirimu untuk tidur
Mengistirahatkan kedua matamu

0 komentar:

Copyright © 2012 Pemuda Bakar Kapal.